Apa itu Investasi?

Secara umum, investasi diartikan sebagai suatu tindakan yang bertujuan untuk memperoleh nilai tambah atau keuntungan di kemudian hari.

Sebagai contoh seseorang yang membeli emas atau sebidang tanah dengan harapan nantinya harga emas atau tanah tersebut menjadi lebih tinggi dari harga jual sekarang.

Contoh lain adalah seseorang yang menyimpan uangnya di bank dalam bentuk deposito dengan harapan mendapatkan bunga lebih dari simpanannya itu.

Sama halnya dengan para pengusaha atau pebisnis yang menjalankan usahanya atau mempunyai beberapa tempat usaha seperti warung makan, restauran, toko, dan lain sebagainya juga bisa dikatakan sebagai investasi.

Semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin banyak pula idenya untuk mengembangkan aset-aset yang dimilikinya. Sebagai contoh seseorang yang memiliki dua rumah atau lebih, tentu saja mereka akan mengembangkannya untuk memperoleh keuntungan, misalnya dengan menyewakan rumah tersebut.

Berikut definisi investasi menurut pakar investasi :

Jones

Investasi adalah komitmen menanamkan sejumlah dana pada satu atau lebih aset selama beberapa periode pada masa mendatang.

Reilly dan Brown

Investasi adalah komitmen mengikatkan aset saat ini untuk beberapa periode waktu ke masa depan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang mampu menggantikan pengorbanan yang telah dilakukan berupa :

• Keterikatan aset pada waktu tertentu
• Tingkat inflasi
• Ketidaktentuan penghasilan pada masa mendatang

Sharpe et all

Investasi adalah mengorbankan aset yang dimiliki sekarang dengan tujuan untuk memperoleh aset dengan jumlah yang lebih besar pada masa mendatang.

Berdasarkan pendapat para pakar di atas, dapat disimpulkan untuk dapat melakukan investasi harus ada aset atau dana dan mau mengorbankan aset tersebut dengan mengikatkan pada objek investasi dalam jangka panjang atau waktu tertentu dengan harapan akan memperoleh keuntungan atau jumlah aset yang lebih banyak di masa mendatang.

Tapi tidak sepenuhnya aset tersebut menghasilkan jumlah aset lebih seperti yang diharapkan karena adanya faktor resiko.

Jadi, seorang investor harus memiliki komitmen mengikatkan asetnya dan juga harus berani menanggung risiko yang akan dialaminya jika mengalami kegagalan.

Share this post